Langsung ke konten utama

Motif Batik Tradisional

Motif Batik Tradisional

Motif batik tradisional adalah motif batik yang merupakan warisan turun temurun dan memiliki kekhasan tradisi daerah masing-masing. Susunan motif, unsur batik dan warnanya tidak berubah sejak zaman dahulu. Berikut beberapa golongan Motif tradisional yang tidak tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu sampai sekarang.

Motif Kawung
Pola kawung adalah motif-motif yang tersusun dari bentuk bundar lonjong atau elips, 
susunan memanjang menurut garis diagonal, miring kekiri dan kekanan berselang-
seling.
Gambar. Motif Kawung


Motif Parang
Motif batik parang pada dasarnya tergolong sederhana, berupa lilitan leter S yang jalin-menjalin membentuk garis diagonal dengan kemiringan 45 derajat. Motif ini merupakan salah satu motif dasar yang paling tua. Di masa lalu, motif parang sangat dikeramatkan dan hanya dipakai oleh kalangan tertentu, serta dalam acara-acara tertentu saja. Misalnya, digunakan oleh senapati keraton yang pulang dari berperang dengan membawa kemenangan.

Gambar. Motif Parang

Motif Truntum
Truntum artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun calon pengantin. Boleh dibilang motif truntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali. Menurut kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang Ratu Keraton Yogyakarta.
Gambar. Motif Truntum


Motif Semen
Nama motif “Semen” menurut beberapa pendapat, kata “semen” berasal dari kata “semi” yaitu artinya “tumbuhnya bagian dari tanaman”. Dengan demikian pada motif Semen selalu terdapat ornamen yang menggambarkan tumbuhan atau tanaman.
 
 
Gambar. Motif Semen


Motif Banji
Unsur utama motif banji adalah ornamen swastika yang disusun dengan menghubungkan tiap ujung dari swastika tersebut.
 

Gambar. Motif Banji


Motif Sekarjagad
Berasal dari kata ”sekar”  atau bunga dan “jagad”, atau alam.  Motif ini melambangkan hati yang gembira, rasa damai dan cinta.

Gambar. Motif Sekarjagad


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Motif Batik

Mengenal Motif Batik  Motif batik adalah kerangka gambar pada batik berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan .Motif batik disebut juga corak batik atau pola batik.. Motif batik tersebut dibuat pada bidang-bidang, misalnya: segi tiga, segi empat, dan lingkaran. Motif-motif batik itu antara lain motif hewan, manusia, geometris, dan motif lain. Motif batik secara garis besar dapat dibedakan menjadi: 1.     Motif batik tradisional Motif batik tradisional adalah motif batik yang merupakan warisan turun temurun dan memiliki kekhasan tradisi daerah masing-masing. Susunan motif, unsur batik dan warnanya tidak berubah sejak zaman dahulu. Beberapa motif batik tradisional klik disini 2.     Motif batik Modern Motif batik modern adalah motif batik yang tidak terikat pada satu obyek dan aturan tertentu, lebih kreatif dan berdasarkan cita rasa penciptanya untuk mengajak ke suatu pemikiran yang baru. Susunan motif, un

Ornamen Motif Batik

Ornamen Motif Batik Sebuah motif memiliki unsur-unsur ornamen yang menyusunnya sehingga menjadi satu kesatuan desain. Ornamen yang menyusun sebuah motif dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: 1.     Ornamen Pokok Ornamen yang merupakan kerangka utama dari sebuah motif batik. Ornamen ini dapa berupa ornamen tumbuhan, hewan, bangunan, naga dan lain-lain. Gambar . ornamen pokok bunga 2.     Ornamen Pengisi Ornamen pengisi adalah ornamen yang berfungsi sebagai pengisi bidang untuk memperindah motif secara keseluruhan. Ornamen ini lebih kecil dan sederhana dari pada ornament pokok. Ornament ini dapat berupa tumbuhan, daun, burung, kuncup, bunga dan lainnya. Gambar.  ornamen pengisi 3.     Ornamen Isen Ornamen yang mengisi bidang-bidang kosong dalam kerangka motif pokok maupun motif pengisi. Isen motif batik ini bermacam-macam dan memiliki nama masing-masing. Gambar.  isen-isen motif batik